Laman

Ternyata Minyak Ganja Ada Manfaatnya Bagi Kesehatan


Charlotte Figi pertama kali mengalami kejang-kejang saat berusia 3 bulan, dalam tahun 2006. Pemeriksaan menggunakan MRI, EEG dan pengambilan darah juga jaringan sumsum tulang belakang atau spinal tap, tidak menemukan kejanggalan. Semua pada keadaan normal.

Akan namun, keadaan ini berlangsung sampai Charlie, nama panggilan Charlotte Figi, berusia 5 tahun. Dalam seminggu beliau mengalami 300 kali kejang.

Dokter menyimpulkan Charlie menderita Dravet Syndrom atau Sindrom Dravet yg jua dikenal sebagai epilepsi mioklonik pada bayi atau SMEI. Sindrom Dravet merupakan jenis epilepsi yang sulit dan langka, tidak dapat dikontrol dengan pengobatan.

Di usianya yang berusia lima tahun, dan nir mengalami kemajuan dengan pengobatan medis, orang tua Charlie memutuskan untuk mencoba pengobatan dengan memakai ganja. Hal ini dilakukan sehabis melakukan poly penelusuran melalui internet yang menerangkan bukti bahwa ganja dapat membantu penderita epilepsi.

Ternyata hasilnya di luar dugaan. Beberapa tetes minyak ganja yang dicampurkan ke dalam kuliner Charlie membuat kejang-kejang yg dialaminya semakin berkurang dari hari ke hari. Saat ini, Charlie yang telah duduk pada bangku Sekolah Dasar sahih-benar bisa melakukan aktivitas seperti anak-anak normal lain.

Adalah abang beradik Stanley yang mengembangkan galur minyak ganja, tepatnya minyak CBD atau cannabidiol pada tahun 2012 untuk membantu pengobatan Charlie. Lalu menamai produk mereka dengan Charlotte's Web.

Kasus yang dialami Charlie hanya merupakan galat satu dari banyak perkara kejang atau epilepsi yg akhirnya berhasil diobati menggunakan mengonsumsi minyak ganja atau CBD.

Jadi, apa sebenarnya minyak CBD itu?

CBD atau cannabidiol tersedia dalam bentuk suplemen, & dari berdasarkan tumbuhan ganja, namun hanya mengandung sedikit sekali THC atau tetrahidrocannabiol, hanya kurang berdasarkan 0,tiga persen. THC merupakan komponen kimia yg menyebabkan imbas psikoaktif. Cannabinoids dipatenkan sang pemerintah Amerika Serikat sebagai neuroprotektan dan antioksidan.

Di Amerika Serikat sendiri, produk minyak CBD ini telah legal di 50 negara bagian, & umumnya dijual pada bentuk cairan konsentrat.

Anjali Dsouza, M.D dari District Center for Integrative Medicine menyampaikan laporan klinis menampakan bahwa penggunaan CBD bisa membantu ekuilibrium tubuh kita. CBD biasanya dipakai secara luas buat pengobatan kanker, multiple sklerosis, kejang-kejang, cedera otak, insomnia, gelisah & PTSD.

Sementara dokter Joel Kahn, pendiri Kahn Centr for Cardiac Longevity mengungkapkan minyak CBD membantu para pasiennya mengatasi rasa nyeri dan terbakar, gelisah, insomnia, menghentikan norma merokok, & menjadi penangkal rasa sakit dampak pengobatan kanker.

Leah Vanderlveldt, seseorang editor kuliner berdasarkan Mindbodygreen & ahli nutrisi menurut Natural Gourmet Institute, mengatakan bahwa minyak CBD tidak akan membuat Anda kecanduan. Dia membeberkan beberapa manfaat penggunaan minyak ganja atau minyak CBD, misalnya yang dikutip berdasarkan Mindbodygreen, ini dia:

Membantu mengatasi sakit perut atau kram perut akibat menstruasi. Untuk mereka yg mengalami perkara sakit perut yang luar biasa setiap menstruasi, menambahkan satu tetes minyak CBD dalam makanan atau minuman dapat dengan segera menghilangkan rasa sakit itu.

Mengatasi rasa khawatir yang berlebih dan membantu menenangkan. Selain itu, menambahkan setetes minyak CBD pada minuman kurang lebih satu jam sebelum tidur dapat menaikkan kualitas tidur, & akhirnya dapat memperbaiki suasana hati.

Tentu saja bukanlah hal yang gampang buat mendapatkannya, terlebih di negara atau wilayah yg masih belum melegalkan ganja menjadi pengobatan. Memilikinya tanpa rekomendasi dokter dan surat-surat yang lengkap, dapat membuat seorang berada di balik  penjara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar