4 Kesalahan Makan Oatmeal yang Bikin Berat Tubuh Malah Naik
4 Kesalahan Makan Oatmeal yang Bikin Berat Tubuh Malah Naik - Anda entah telah tidak jarang dengar tren makan oatmeal untuk menurunkan berat badan. Oatmeal alias bubur gandum terbukti dapat jadi pengganti makanan pokok semacam nasi alias kentang. Tetapi, berbagai orang justru berat badannya bertambah seusai selalu makan oatmeal. Berarti diet dengan oatmeal tidak lebih manjur, dong? Tunggu dulu. Untuk menjawab teka-teki apakah oatmeal bikin gemuk, simak penjelasan berikut ini.
Apakah oatmeal bikin gemuk?
Sebelum menjawab apakah oatmeal bikin gemuk, Kamu wajib memahami dulu sebetulnya apa itu oatmeal. Oatmeal dibangun dari gandum utuh yang kaya serat serta leluasa lemak jenuh. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya serat serta minim lemak jenuh ampuh untuk mencegah kelebihan berat badan. Sebab itu, oatmeal jadi opsi yang baik buat Kamu yang sedang diet.
Tetapi, bukan berarti makan oatmeal dapat menurunkan berat badan Kamu dengan cara instan. Suatu penelitian dalam jurnal Physiology & Behavior tahun 2010 menguak bahwa oatmeal terbukti dapat bikin Kamu lebih gemuk. Menurut pakar psikologi konsumen dari Cornell University yang memprakarsai penelitian tersebut, Brian Wansink, Ph.D., sebetulnya bukan bubur gandumnya sendiri yang bikin gemuk. Melainkan bagaimana tutorial Kamu mengonsumsi oatmeal tiap hari. Kalau Kamu salah strategi, pasti saja berat badan Kamu dapat bertambah.
Kesalahan makan oatmeal yang bikin gemuk
Meskipun ada yang berat badannya justru bertambah, Kamu tidak butuh khawatir mengonsumsi oatmeal untuk diet. Selagi Kamu tidak meperbuat kesalahan-kesalahan berikut ini, sarapan oatmeal tidak bakal bikin berat badan bertambah.
1. Porsinya tidak sedikit
Selama ini Kamu entah makan oatmeal lebih dengan porsi yang terlalu tidak sedikit. Oatmeal kering yang di mangkuk Kamu terbukti terkesan sedikit serta tidak bikin kenyang. Padahal kelak kalau telah dimasak alias diseduh, oatmeal bakal mengembang serta teksturnya sangat padat.
Menurut seorang pakar gizi klinis dari Amerika Serikat, Jennifer Bowers Ph.D., R.D., tipsnya merupakan makan dengan mangkuk berkapasitas kecil. Dengan begitu, Kamu tidak bakal menuang terlalu tidak sedikit gandum kering serta mangkuk Kamu jadi terkesan lebih penuh. Faktor ini dapat mengecoh otak seolah Kamu telah makan lumayan tidak sedikit.
2. Pakai topping yang tidak sehat
Gandum utuh terbukti sehat, tapi kalau Kamu makan dengan topping yang tidak lebih sehat, efeknya bagi badan tidak bakal terasa. Umpama kalau Kamu pakai selai cokelat kacang yang kadar gulanya tinggi alias lauk gorengan semacam nugget alias kornet.
Ingat, bukan berarti sebab telah makan oatmeal berarti Kamu dapat makan sembarangan. Pilihlah topping yang mendukung diet Kamu umpama telur yang kaya protein alias buah-buahan segar. Kalau ingin meningkatkankan cita rasa tertentu, Kamu dapat pakai madu rendah gula alias kayu manis.
3. Kamu makan oatmeal siap saji
Oatmeal siap saji (instan) terbukti lebih mudah dibuat, apalagi di pagi hari. Kamu tinggal menyeduhnya saja dengan air panas. Bakal tetapi, oatmeal cepat saji kadar gulanya jauh lebih tinggi daripada oatmeal yang wajib dimasak alias direbus dulu. Terus tinggi kadar gulanya, badan malah bakal menyimpan cadangan lemak lebih tidak sedikit daripada yang dibakar jadi energi. Ini pasti dapat bikin berat badan Kamu bertambah.
4. Terlalu tidak sedikit bahan tambahan
Kalau Kamu belum biasa makan oatmeal alias tidak suka dengan rasanya yang hambar, Kamu entah bakal meningkatkankan bahan-bahan semacam susu, gula, bubuk kakao (cokelat), alias garam. Padahal, tanpa Kamu sadari meningkatkankan macam-macam bahan dapat meningkatkan kadar lemaknya dengan cara signifikan.
Sebaiknya, masak oatmeal Kamu dengan air saja. Lama-lama Kamu bakal terbiasa dengan rasa serta teksturnya jadi tidak butuh diberi tambahan macam-macam lagi. Kamu pun tidak butuh khawatir kalau oatmeal bikin gemuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar