Ada poly cara merawat rambut kemaluan. Mungkin Ibu melakukan trimming atau mencukur menggunakan cara waxing. Atau mungkin Ibu membiarkannya begitu saja. Apa pun yang Ibu lakukan tidak masalah, asal jangan sampai terjebak alasan keliru menghilangkan rambut kemaluan yg sebenarnya hanya mitos ini.
Mitos: Rambut melindungi kemaluan menurut penyakit menular seksual
Fakta: Justru sebaliknya. Rambut kemaluan mampu menjadi loka berkembang biak bakteri. "Meski demikian belum terbukti bila tanpa rambut, daerah kemaluan jadi lebih bersih," istilah Wendy Askew, MD, dokter kandungan dari Institute of Women's Health pada San Antonio. Para peneliti belum memelajari kuman di rambut kemaluan secara spesifik. Tetapi penelitian telah memperlihatkan jumlah bakteri yg mengkhawatirkan pada jenggot para pria, kata Askew.
Banyak wanita menduga rambut kemaluan melindungi mereka dari kutil kelamin yang ditularkan lewat kontak kulit ke kulit. "Rambut kemaluan saja nir cukup melindungi terhadap penyakit kelamin," istilah Sejal Shah, MD, dokter kulit pada New York City dan kontributor RealSelf. Bahkan, itu sanggup membantu virus berkembang.
Sebuah penelitian pada Cina menyimpulkan HPV yg terdapat di rambut kemaluan pria diduga terkait HPV pada pasangan wanita mereka. Human Papilloma Virus, atau HPV, adalah virus yg menginfeksi area kulit dan organ kelamin dan menjadi pemicu kanker serviks.
Mitos: Rambut kemaluan menciptakan interaksi intim jadi kurang menyenangkan
Fakta: Hal ini bervariasi pada setiap perempuan . Banyak yg berpikir rambut kemaluan mengakibatkan sedikit tabrakan antarkulit, & membuat ketika buat berhubungan intim sedikit lebih lama .
Rambut kemaluan justru membantu melembutkan dan melindungi daerah kelamin, istilah Shah. Tetapi, beberapa perempuan lebih merasakan sensasi yg lebih intens waktu mereka tak mempunyai rambut kemaluan, istilah Askew. "Secara teori, Ibu sanggup mendapatkan rangsangan pribadi tanpa terdapat batasan itu," katanya. "Itu tergantung pada seberapa banyak stimulasi atau tekanan yg Ibu inginkan & butuhkan buat mencapai orgasme. Mungkin rambut kemaluan sendiri bukan penghalangnya."
Mitos: Warna rambut kemaluan sinkron dengan rona rambut kepala
Fakta: Salah. Untuk memastikan, perhatikan alis perempuan . "Bagi sebagian akbar perempuan , rambut kemaluan cenderung cocok dengan warna alis," istilah Askew.
Mitos: Rambut yang lebat menghilangkan rangsangan
Fakta: Secara teknis, itu tergantung pasangan Ibu. Namun terdapat beberapa bukti bahwa rambut kemaluan penuh feromon dan mampu sebagai perangsang. "Kelenjar sebaceous, yang terdapat pada kulit berambut, membentuk sekresi berbau," istilah Askew. "Lalu, bila bercampur menggunakan bakteri yang kita miliki dalam kulit dan rambut, membuat aroma yg diklaim feromon. Orang yang sensitif pada aroma mungkin tertarik. Namun, Ibu akan mempunyai bau nir sedap jika mempunyai rambut kemaluan dan tidak merawatnya. Pasalnya populasi bakteri akan berada di situ."
Mitos: Rambut kemaluan tidak pernah berhenti tumbuh
Fakta: Salah. Syukurlah rambut kemaluan berhenti tumbuh saat mencapai titik tertentu, istilah Askew. "Ia akan berhenti & pada dasarnya permanen terdapat pada taraf eksklusif, & lalu akan tanggal dan yg baru akan tumbuh," katanya.
Panjang rambut kemaluan bervariasi pada setiap orang, akan tetapi Shah mengatakan umumnya berhenti antara 0,5 dan dua inci. Pada saatnya, bahkan mungkin sebagai lebih pendek. "Kami biasa melihatnya dalam perempuan selesainya mengalami menopause dan mereka memiliki kekurangan hormon," istilah Askew. "Mayoritas wanita tidak hanya kehilangan rambut, mungkin mereka akan menjadi botak tapi rambut akan menjadi jauh lebih sporadis, lebih halus, & lebih sedikit."
Mitos: apabila kulit Ibu sensitif, rambut kemaluan nir wajib dicukur
Fakta: Ibu hanya perlu menyesuaikan caranya. "apabila mencukur terlalu dekat menggunakan kulit dan tidak menggunakan beberapa jenis krim bercukur emolien, Ibu akan lebih rentan buat menggores atau melukai kulit," kata Askew. "Kemudian, bakteri yang hidup di sana secara alami mempunyai jalan buat masuk ke bawah kulit dan mengakibatkan benjolan & infeksi."
Jika tujuan Ibu mencukur rambut kemaluan agar wilayah kemaluan mulus, cobalah krim cukur atau mempertimbangkan metode menghilangkan rambut menggunakan cara waxing atau laser.
Nah, sebelum tetapkan menghilangkan rambut kemaluan, terdapat baiknya Ibu mengetahui alasan galat mencukur rambut kemaluan agar tidak terjadi hal-hal yg nir diinginkan ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar